Sabun
biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang
karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana
publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif
mengikat partikel dalam suspensi
mudah dibawa oleh air bersih.
• Struktur
molekulnya berbentuk panjang, dengan 2 ujung yang mempunyai sifat yang
berbeda,
ujung yang satu bersifat hidrofil ( (gugus molekul selalu menuju air) sedang
ujung yang lain bersifat hidrofob (selalu menjauhi air dan tertarik ke minyak).• Fungsi sabun :
o Mengangkat kotoran yang menempel pada pakaian dan melarutkannya dengan air.
o Sebagai zat emulgator (pengemulsi), yaitu zat yang mampu melarutkan minyak dan lemak.
• Berdasarkan bentuknya, sabun ada 3 macam :
o Sabun lunak : sabun yang bahan dasarnya garam kalium.
o Sabun keras : sabun yang bahan dasarnya garam natrium.
o Sabun toilet : sabun yang bahan dasarnya garam kalium dengan
penambahan parfum dan zat aditif.
Banyak sabun
merupakan campuran garam
natrium
atau kalium
dari asam lemak
yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali
(seperti natrium atau kalium hidroksida)
pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi.
Lemak akan terhidrolisis
oleh basa,
menghasilkan gliserol
dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang
dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun
dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak
zaitun. Juga terkadang mendapat tambahan parfum dan vitamin untuk
pewangi dan merawat kulit (bagi sabun kulit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar