Sabtu, 03 November 2012

Nekara


Nekara merupakan sebuah benda kebudayaan yang terbuat dari perunggu. Bentuknya sebuah dandang yang tertelungkup. Nekara berfungsi sebagai pelengkap upacara untuk memohon turunnya hujan dan sebagai genderang perang. Untuk upacara memohon turunnya hujan, nekara itu dipukul – pukul dengan sekuat tenaga oleh sekelompok masyarakat, begitu pula untuk gendreang perang, nekara juga dipukul dengan sekuat – kuatnya. Semakin kuat pukulan pada nekara itu, semakin bersemangat para prajurit untuk berperang, dan sebaliknya semakin lemah pukulan pada nekara itu, maka
semangat perang semakin menurun.

Nekara dihias beraneka ragam dengan berbagai pola, pola binatang, pola tumbuhan, dan lain – lain. Nekara banyak ditemukan pada daerah Indonesia bagian timur, yaitu Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Selayar, Papua. Nekara yang ditemukan di Bali sampai sekarang masih disimpan di Pura Penataran Sasih, Desa Pejeng, Gianyar. Nekara tersebut begaris tengah 160 cm dan inggi 198 cm. Rakyat setempat menyebut nekara itu dengan nama “Bulan Pejeng”. Nekara itu sampai sekarang masih dipuja oleh masyarakat. Oleh karena, tidak setiap waktu orang dapat melihatnya, karena  nekara itu dianggap suci.
 
Nekara terbesar di Asia Tenggara berhasil ditemukan oleh para ahli di pulau Selayar  (Sulawesi Selatan) dan sering disebut sebagai Gong Nekara. Nekara yang terkecil disebut moko. Moko sering dianggap keramat dan bahkan dijadikan sebagai mas kawin pada tradisi upacara perkawinan di daerah Nusa Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar